Sate Kere

Kere itu berkonotasi negatif dalam bahasa jawa. Kere itu artinya fakir, miskin dan orang pinggiran. Kuliner yang satu ini namanya “Sate Kere”. Sate kesukaan orang kere, itu terjemahan bebasnya.

Eits….jangan salah, Sate Kere ternyata tidak hanya disukai orang kere. Kuliner ini menjadi kesukaan semua kalangan baik kaya, miskin, tua dan muda bahkan anak-anak.

Penamaan “kere” disebabkan bahan utama dari sate kere itu sendiri. Sate Kere itu terdiri dari dua bahan utama yaitu  Jerohan Sapi dan Tempe Gembus. Semua adalah bahan sisa tetapi nikmat disantap.

Jerohan sapi itu berisi bermacam-macam organ dalam yang penuh lemak seperti Ginjal, Paru, Hati dan Torpedo. Mirip dengan soto betawi. Cuman lidah nggak ada di sate kere. Kolesterol abis, hahahahaha…….!!!!!!

Torpedo ? hehehehehehe…….!!!!! Bukan rudal yang di kapal selam. Itu Alat Kelamin Sapi Jantan. Jenis daging itu kalau di tempat lain nggak tahu dimasak apa? Rasanya lezat.

Enak tapi berbahaya karena mengandung kolesterol, asam urat, lemak dsb. Sekali-kali boleh lah. Beda dikit dengan junk food. Hehehehehehe…….!!!!!

Sate Jeroan

Tempe gembus? Kita semua sudah paham bentuk dan rasa tempe. Tempe gembus itu turunan kedua dari kedelai atau lebih tepatnya limbah padat. Tempe gembus dibuat dari ampas tahu. Ampas tahu adalah limbah pabrik tahu.

Gila, hampir tidak ada yang tersisa untuk makhluk lain. Hehehehe…..!!!!! Itulah wong solo tentang kuliner. Apapun bisa dimasak. Anda jika mendengar nama kuliner tengkleng itu lebih gila. Ah… !!!!! itu untuk postingan besok saja.

Tempe gembus ini biasanya untuk pakan ternak misal : sapi atau babi. Jadi, kita merebut jatah makanan hewan ternak diatas. Hehehehe…..!!!! Meskipun demikian peminatnya banyak lho. Seperti saya sendiri.

Sate Tempe Gembus

Tempe Gembus yang masih berupa lembaran-lembaran, dipotong-potong seperti coklat batangan. Tempe gembus ditusuk dengan tusuk sate kemudian dibakar . Yummy…..!!!! Rasanya mak nyusss.
Jerohan sapi diiris-iris kecil, ditusuk dengan tusuk sate kemudian dibakar. Rasanya uenaaak sekali. lha penuh dengan lemak. Gurih dan Pedas bercampur dengan lontong atau nasi. Kalau saya lebih suka lontong karena tidak terlalu berat.
Sate jerohan dan sate tempe gembus disiram dengan sambal kacang yang pedas. Jangan lupa taburan irisan cabai dan bawang merah mentah. Aroma lemak sapi bercampur dengan sambal dan taburan cabai. Cukup menggoda iman. Hehehehe….!!! Ada rasa khas kedelai berasal dari tempe gembus. Sate Kere lebih mantap dan berat.

Tekstur yang menyenangkan. Ada tekstur kenyal dari lontong. Jerohan yang empuk dan tempe gembus yang mak nyuss. Sate dengan tekstur yang ramah untuk dikunyah namun ancaman buat kesehatan. Heuheuheu….!!!!

Kalau nyari di Solo, ada satu tempat yang terkenal yaitu sate jerohan yu rebi. Dia tidak memakai nama sate kere meskipun jualan juga sate gembus. Ssssttttt…..!!! Mestinya sate kere ya? Hehehehe….!!! Lokasi ada di tengah kota solo.

Kalau sedang jalan-jalan di JL Slamet Riyadi Solo. Jalan itu cuman ada satu di Solo. Anda cari saja Stadion R MALADI SRIWEDARI. Lokasinya berada di belakang stadion tersebut.

Sate Jerohan Yu Rebi berada di deretan kios-kios BUSRI ( mBUri SRIwedari). Mburi itu artinya terletak di belakang. Kios-kios tersebit mayoritas jualan buku. Sate Jerohan Yu Rebi berada di ujung barat, sebelah selatan jalan.

Anda bisa pesan sate jerohan, sate gembus atau campur ( mix sate jerohan dan gembus). Hebat khan….!!!! Makanan yang sangat tidak direkomendasikan ahli gizi maupun dokter. Kayak jualan rokok, buruk bagi kesehatan namun dicari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *